Umbara, Warga Lebak Mengolah Sampah Plastik Menjadi Paving Block

banner 468x60

Banten – Sampah merupakan material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Sampah juga merupakan sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia setelah proses / penggunaannya berakhir. Material sisa yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari manusia, hewan, ataupun tumbuhan yang sudah tidak terpakai, adapun wujud dari sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.
Dewasa ini, sampah merupakan hal yang lumrah untuk diperbincangkan, seperti buang sampah sembarangan, banjir akibat sampah, sampai daur ulang sampah yang kini sudah banyak di lakukan diberbagai tempat. Mengenai daur ulang sampah, masyarakat umumnya sudah banyak yang melakukan pendauran ulang sampah khususnya untuk sampah plastik, seperti tas, bunga hiasan, bingkai, hingga pembuatan paving block dari pengolahan daur ulang sampah plastik.

Pembuatan paving block dari pengolahan daur ulang sampah plastik ini berawal dari pemikiraan kritis bapak-bapak dan pemuda yang bertempat tinggal di Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten, yang mana mereka memiliki hobi yang sama, yaitu bermain sepak bola di lapangan. Namun, melihat keadaan lapangan yang dipenuhi sampah plastik hal tersebut membuat mereka kewalahan karena setiap kali hendak main, mereka harus memunguti dan membersihkan lapangan terlebih dahulu dari sampah plastik yang berserakan, maka dari itu mereka berpikir keras harus diapakan sampah-sampah tersebut, timbul lah ide pembuatan paving block tersebut yang mana ide ini berasal dari pemikiran Umbara (Warga Desa Lebak parahiang).

Pembuatan paving block ini menggunakan semua jenis sampah plastik, seperti kantong kresek, botol bekas, peralatan rumah tangga berbahan plastik yang rusak, dan lain sebagainya, kecuali alumunium foill yang mana pembuatannya pun masih diolah secara manual menggunakan alat seadanya.

Pembuatan paving block ini berawal pada bulan desember pada tahun 2018, yang bertempatkan di kampung parahiang, desa lebak parahiang, kecamatan leuwidamar, yaitu di rumah Umbara, kemudian membuka tempat baru di rumah Bungsu yang bertempatkan di kp. Padawaras, desa lebak parahiang, kecamatan leuwidamar, lebak-banten. (Red/Aldi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *