Akan Hadir UPTD Rumah Sakit Hewan di Kota Metro, Ini Kata Wahdi

Advertorial, Metro16 Dilihat
banner 468x60

Suaradigital.id (Kota Metro) – Dalam proses pembentukan Rumah Sakit Hewan, saya berpesan kepada seluruh pihak yang terkait untuk dapat betul-betul membaca dan mempelajari prosedur perencanaan yang dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.

Demikian yang disampaikan Walikota Metro, Wahdi, perihal akan dihadirkannya UPTD Rumah Sakit Hewan dalam Rapat Koordinasi bersama 8 Dokter Hewan di Guest House Rumah Dinas Walikota setempat, Jumat (15/09/2023).

Menurutnya, dengan akan hadirnya Rumah Sakit Hewan di Kota Metro tentu diharapkan dapat menumbuhkan rasa sayang manusia terhadap hewan dan dapat memberikan banyak manfaat yang diperoleh, diantaranya menyelamatkan manusia dari penyakit yang bersumber dari hewan.

“Kita juga ingin memperhatikan potensi yang ada sekarang di Kota Metro dengan sumber pembangunannya ke depan dalam RPJP, dimana Kota Metro adalah kota pendidikan. Metro tentu harus menjadi pusat kegiatan wilayah yang sudah ditentukan oleh pusat, pusat jasa, pendidikan, dan tentunya juga kesehatan,” sambungnya.

Walikota Wahdi juga meminta dalam proses pembentukan rumah sakit hewan harus berdasarkan dengan analisa dan identifikasi yang jelas.

“Kedepan bahwa kita menyelenggarakan UPTD Rumah Sakit Hewan betul-betul dengan perencanaan yang baik, matang dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Kepala Dinas KP3 Kota Metro Heri Wiratno melaporkan bahwa Rakor Pembentukan Rumah Sakit Hewan (RSH) Kota Metro merupakan tindaklanjut dari peningkatan status Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Metro yang selama ini melayani kegiatan pelayanan kesehatan hewan yang akan ditingkatkan menjadi status Rumah Sakit Hewan.

“Maka dengan itu, kita menindaklanjuti hal tersebut dengan membentuk FGD (Focus Group Discussion) tingkat kecil 2 kali di Dinas Ketahan Pangan, Pertanian Perikanan Kota Metro,” ungkapnya.

Heri juga mengungkapkan bahwa ada 23 Tim skedul yang akan dilakukan pada tanggal 23 November 2023 yaitu soft launching pada tanggal 1 sampai tanggal 23. DKP3 juga akan membuat usulan Perwali dengan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan kepala bagian organisasi, tata pemerintahan dan organisasi.

“Kami juga akan melakukan MoU dengan berbagai stakeholder terutama yang berkaitan dengan Rumah Sakit Mardi Waluyo dan rumah sakit lain, yang nantinya berkaitan dengan pencemaran lingkungan sekaligus pembuatan beberapa denah lokasi dan 23 skedul yang akan kami lakukan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala BAPPEDA Kota Metro Anang Risgiyanto, menyampaikan ada beberapa hal yang mendasari berkaitan dengan pembentukan rumah sakit hewan di Kota Metro diantarannya yaitu sudah adanya 2 Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) di Kota Metro.

“Untuk membuat rumah sakit mekanisme yang di bangun juga akan menggunakan sistem rujukan dari Puskeswan,” katanya.

Berdasarkan data peningkatan jumlah pasien di Puskeswan Metro setiap tahunnya sudah merupakan potensi harus dilayani, sehingga sudah membutuhkan upaya-upaya rujukan dan pelayanan rawat inap atau rumah Sakit.

“Kemudian untuk data kepemilikan hewan peliharaan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeliharaan kesehatan hewan juga terus meningkat dan penting untuk dilakukan,” ujarnya saat memberikan pemaparan.

Anang menilai bahwa Kota Metro juga perlu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan hewan, dimana Kementerian Pertanian dalam penyelenggaraan kesehatan hewan sudah melakukan konsep one world, one health, one medicine serta melakukan upaya untuk menurunkan tingkat kesakitan atau penyebaran penyakit hewan zoonosis/non zoonosis.

“Dari beberapa latar belakang atau data-data ini, maka dibutuhkan pelayanan jasa medik veteriner yang akan melaksanakan 2 hal, yaitu praktik transaksi terapetik dan praktik konsultasi kesehatan hewan yang akan menjadi rohnya ketika kita menjadi rumah sakit,” jelasnya.

Untuk mewujudkannya, Anang menekankan bahwa diperlukan tempat usaha jasa medik veteriner yang dijalankan oleh suatu menejemen dengan dipimpin oleh seorang dokter hewan sebagai penanggungjawab. Memiliki fasilitas untuk pelayanan gawat darurat, laboratorium diagnostik, rawat inap, unit penanganan intensif, ruang isolasi, serta dapat menerima jasa layanan medik veteriner yang bersifat rujukan dan menjadi cikal-bakal rumah sakit hewan di Kota Metro.

“Perubahan Puskeswan menjadi Rumah Sakit Hewan ini nantinya diharapkan dapat menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Bumi Sai Wawai,” ucap Anang. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *