Tangerang – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang akan mendukung program Perpustakaan yang ada di Kabupaten Tangerang.
Dukungan itu dalam rangka untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kemampuan literasi, meningkatkan kreativitas masyarakati dengan memanfaatkan fasilitasi atau sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan.
Hal itu dikatakan Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang Drs. H. Hadisa Mashur. MM saat menyambangi boot Pustaka pelangi pada pameran dan Rakornas Perpustakaan Nasional di Hotel Bidakara Jakarta Selasa (25/2/2020).
”Kita mendapat dorongan dari pusat, dan provinsi, terutama support dari Kemendagri yang luar biasa, yaitu ingin membangun karakter dan memotivasi kita untuk terus berinovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Penguatan Budaya LiterasiUntuk Mewujudkan SDM Unggul dan Maju,” ungkap Hadisa.
Hadisa mengatakan, untuk kedepannya tidak akan ada lagi Perpustakaan yang hanya seperti gudang, tidak di tata dengan rapi atau dalam kondisi yang rusak.
”Disetiap Kecamatan harus ada Perpustakaan, termasuk Desa, sesuai dengan instruksi Bupati, dan anggarannya ya termasuk dalam ADD,” ujarnya.
Dijelaskannya, terkait program revitalisasi Perpustakaan yang rusak atau yang kurang aktif, kata Hadisa hal itu akan dilakukan inventarisir, melakukan diskusi dan mengundang yang terkait.
Saat ditanya kenapa Pustaka pelangi yang menjadi wakil Perpusda kabupaten Tangerang pada Rakornas, dengan tegas ia menjawab karena prestasi.
”Pustaka pelangi menjadi wakil, karena prestasi, dan ini menjadi nilai jual buat pustaka pelangi Desa Pasanggrahan, dan juga bisa menjadi motivasi buat Perpustakaan desa yang lain untuk lebih maju, insyaallah dengan kerjasama kita dengan Desa, Kecamatan untuk mendorong Perpustakaan, nanti akan kita Surati,” pungkasnya.
Rakornas yang akan berlangsung selama tiga hari itu dibuka secara resmi oleh Kemendagri Tito Karnavian didampingi oleh Kepala Perpusnas Syarif Bando serta dihadiri Bappenas, Kemenkeu, Kemendikbud, Kemendes-PDTT, Komisi X DPR RI, dan 1.500 peserta dari seluruh Dinas Perpustakaan se- Indonesia. (*)